“Siapa lagi sih ini!” Zahra melempar ponselnya. Benda mewah itu melayang, lalu tergeletak di atas ranjang setelah membentur bantal. Ia tak sempat melihat siapa gerangan yang menghubungi dirinya. Zahra sedang tidak ingin diganggu. Ia memiliki agenda super sibuk bersama Kahfi malam ini. “Sabar, Ra! Awh. Pelan, Yang!” merasakan ngilu di inti tubuhnya, Kahfi mengaduh. Istrinya bukan mantan penari dangdut, tapi para talent ibu kota tampaknya akan kalah jika diadu dengan kehebatan sang istri. Goyang ngecor! Geleng kanan, zig-zag terus ke kiri. Arr! Trauma punya gue lama-lama kalau gini! Kahfi memendam keluh kesahnya di dalam hati. Tak berani menyuarakan derita korban pemaksaan Zahra. Entah berapa jam Zahra melampiaskan kemarahannya. Pria malang itu hanya bisa pasrah menerima konsekuensi yang