“Hoek!!” Kahfi mual. Ia bergidik, menatap pantulan dirinya di dalam cermin. Ya Tuhan! Si gila itu memperkosannya. “Atala sialan!” maki Kahfi lalu kembali menyalakan keran air. Ia membasuh pipi-pipinya, mencoba menghilangkan jejak-jejak kebuasan Atala. Termasuk, Suara muntahan menggema. Bibir Kahfi bahkan sudah panas. Ia menggosok terlalu keras. Daging kenyal tak bertulang itu juga turut menjadi sasaran Atala. Hih! Mengingatnya saja Kahfi rasanya ingin melayangkan bogem mentah pada anak itu. “Night sicknes Mas Fi?!” kekeh Zahra dibelakang tubuh Kahfi. Ia bersandar pada kaca sekat, shower yang biasa mereka gunakan untuk mandi. “Diem kamu, Ra! Suami kamu digituin, bukannya ditolong malah ngakak.” Sembur Kahfi, kesal. Zahra benar-benar definisi istri durhaka. Suaminya dilecehkan, tapi wan