LXXII

1002 Kata

“Iya.. Kamu hamil anak kita, Ra..” ujar Kahfi. Ia menarik tubuh Zahra, menuntun wanita itu agar duduk disalah satu sofa. “Kita sempet kecelakaan kamu inget?” Kepala Zahra menggeleng. Sepertinya Kahfi perlu membawa Zahra untuk memeriksakan kesehatannya. Melihat dari respon yang Zahra berikan, kekasihnya mungkin melupakan memori yang terjadi setelah mereka kecelakaan. “Kalau sama Aini lo inget nggak Ra?” Brandon mencoba menggali informasi. Ia juga cukup terkejut mengetahui kembalinya ingatan Zahra secara mendadak. Jika dilihat-lihat, Zahra hanya mengingat masa-masa terdahulunya dengan Kahfi. Sangat disayangkan. Saat ini keberadaan Zahra dibutuhkan oleh Aini. “Aini?!” Zahra menundukkan kepala. Suaranya melirih- mengingat jika hubungan keduanya tidak pernah baik. Ia telah merebut Kahfi dari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN