Raden Mas Atala Joyo Kusumo tidak membual. Pria muda itu benar-benar mengirimkan celana dalam untuk sahabat kesayangannya. Tak tanggung-tanggung, Atala memesan satu truk bermuatan sedang yang dikirimkan ke rumah Zahra. Saat ini Kahfi tengah menandatangani surat serah terima. Ia hanya bisa bersabar, merasakan kelakuan sahabatnya yang menguji iman. Kahfi bingung, setelah ini akan ia apakan kiriman Atala. Barang yang pria itu beri tidak sedikit. Dipikir mau jualan mungkin, sampai-sampai Atala memborong langsung dari pabriknya. Susah memang berurusan dengan anak sultan. “Apaan ini Fi?!” Zahra menganga. Bibirnya terbuka, terlalu speechless. “Buang-buang duit ih! Mending buat beli peralatan baby!” decak Zahra tidak terima. Lah! Orang gratisan! – Andai bisa request Kahfi juga akan memilih hal