Kahfi terjaga ketika merasakan tangannya dihempaskan oleh seseorang. Ia membuka mata perlahan dan langsung mendudukan diri kala melihat Zahra berlari kecil menuju kamar mandi. "Ra.." kesadarannya telah terkumpul sepenuhnya. Hoek.. Suara orang muntah menggema. ‘s**t!’, maki Kahfi dalam hati. Hidup tenang sepertinya sudah lenyap. Di mulai pada detik ini.. “Fii... Huwaa...” Kahfi memukul sisi kanan dan kirinya. “Iya Sayang.” Jawab Kahfi sebelum menuruni ranjang. “Ya Tuhan,” pekik Kahfi. Ia berlari cepat, berdiri disamping Zahra. Kahfi memijat tengkuk Zahra hingga Zahra kembali mengeluarkan isi perutnya ke dalam wastafel. Ia bertindak cukup telaten tanpa merasa jijik. “Udah?” tanya Kahfi sembari membantu Zahra membasuh mulut wanita itu menggunakan air dari keran yang mengalir. “Lemes.