CXIII

1109 Kata

 “Pedes!! Huwa Mamaaa!!!” Atala bangkit. Laki-laki itu menggebrak meja setelah merasakan panas dimulut dan kerongkongannya. Ada sensasi terbakar yang tidak bisa Atala elakkan. “s**u! Kasih gue s**u!” pintanya lalu berjalan kesana kemari. Keringat membasahi seluruh tubuh Atala. Melihat kepanikan Atala, jiwa jahil yang tadinya bersemayam dalam tubuh Zahra berubah cepat. Ia kini justru menangis. Menyesali kekejamannya pada diri sang sahabat. “Kahfi, huhuhu.. Kasih Atala minum..” isak Zahra membuat Kahfi menghembuskan nafasnya lelah. Meski begitu Kahfi bangga. Kekasihnya masih memiliki hati yang tulus walau telah dikecewakan Atala. “Biar gue aja..” Aini berdiri. Ia mengambil alih tanggung jawab mengurusi Atala. Tidak ada cemburu. Walau Aini tahu perasaan Atala masih begitu besar untuk Zahra,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN