Mom dan Laquinna berjalan menghampiriku untuk berpamitan, nggak lupa masing-masing dari mereka memberikan kecupan pada pipiku sebelum pergi meninggalkan rumah ini. Kepergian ibu mertuaku dan Laquinna diantar oleh Mas Dewa saja sampai ke depan pintu karena Mom mencegahku untuk mengantar mereka ketika melihat aku yang masih belum menyelesaikan cucian piring ini.
"Maaf, ya, Mom. Jadi harus pulang sama Pak Amrin karena Dewa nggak bisa antarin gara-gara harus lembur."
Sayup-sayup, aku bisa mendengar suara percakapan antara Mas Dewa dengan ibunya meskipun diriku masih berada di dapur yang jaraknya cukup jauh dari ruang tamu.
Kali ini, giliran ibu mertuaku yang bersuara. “Udah, nggak apa-apa. Mukanya jangan lesu begitu.”
"Quinn jangan nakal, ya, selama di rumah Oma," pesan Mas Dewa sebelum te
