"Atau jangan-jangan ... kamu simpanan om-om hidung belang, ya?" tanya Imelda dengan tatapan mendelik sambil maju selangkah dari tempatnya berdiri.
Kedua tanganku lantas membentuk kepalan kuat di sisi tubuhku. Kalau nggak mengingat ini masih di ada di area kampus, mungkin kepalan tanganku ini sudah melayang pada wajah-wajah senior yang penuh dengan bedak tebal dan mirip seperti dempul ini.
Lagi pula, atas dasar apa mereka bisa menuduh aku adalah simpanan om-om? Kalaupun benar seperti itu faktanya, apa urusannya dengan mereka, ‘kan? Toh, ini adalah hidupku dan mereka nggak punya hak untuk mengurusi hidupku. Apalagi di saat hidup mereka sendiri juga belum benar! Menyebalkan!
"Iya, tuh. Masa bisa pakai iPhone keluaran terbaru. Terus sekarang ada Cartier di jarinya. Fix, pasti jadi simpanan
