"Abang, coba lihat sini!" seru Lena. Dia sedang becermin. Semenjak perutnya terlihat menonjol, dia jadi suka memandangi diri sendiri. Bukan cuma Wili yang senang melihat perubahan bentuk tubuh wanita itu, rupanya Lena juga senang. Ini bulan ketiga usia kandungan Lena. Wili tersenyum. "Sebentar lagi sudah bisa dijenguk." "Jenguk mulu pikirannya," cibir Lena. Kembali dia memandangi perut buncitnya. Belum buncit sempurna, sih. Namun, sudah mulai terlihat ada yang benar-benar hidup di dalam sana. "Jujur, aku masih nggak nyangka kalau aku lagi hamil anak Abang." "Apalagi Abang, Len. Sangat tidak menyangka." "Bukan masalah oligospermia, ya, Bang. Aku, sih, masalah ... jodohku ternyata Pak Wili, kawan abang aku, juga dosen pembimbingku. Eh, di sini ada buah cintanya Abang. Di perut aku. Ma