Bagian 92. Antika dan rasa malu

1032 Kata

Sabrina melangkah keluar dari gerbang sekolah bersama anak-anak yang lain. Tubuhnya paling tinggi di antara teman-temannya yang lain, sehingga tidak sulit bagi Abigail untuk menemukan keberadaan istri dari kakak sepupunya di antara kerumunan murid yang lain. Abigail mengalah menjemput Sabrina sendiri karena kakaknya harus pergi bersama Papanya untuk meeting dengan klien. Gadis itu membunyikan klakson, membuat Sabrina menoleh dan melihat plat mobil yang diingatnya adalah milik Abigail. Sabrina mengangguk kemudian melangkah menuju mobil untuk membuka pintu depan. "Kak Abraham meminta untuk menjemputmu. Memangnya dia tidak bisa apa membiarkan sopir ataupun orang lain yang menjemput kamu? Padahal taksi online sekarang banyak," ujar Abigail menatap ke arah Sabrina. Di depan masih ada a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN