Sabrina tersenyum menatap buket bunga yang sangat cantik di hadapannya dan menciumnya dengan mata terpejam. Aroma bunga yang sangat wangi membuatnya begitu rileks. "Bunga yang sangat cantik. Terima kasih, Mas Abraham." "Sama-sama. Aku senang jika kamu menyukai hadiahku." Pria itu mengusap kepala istrinya. "Aku tidak bisa memberikan kamu kejutan seperti yang orang-orang berikan pada pasangannya. Aku takutnya gagal nanti." "Seperti ini saja aku suka. Tidak usah terlalu yang berlebihan, karena bagiku yang terpenting adalah Mas tulus dan ingat dengan ulang tahunku." Abraham tersenyum menanggapi apa yang diucapkan oleh istrinya. Pria itu kemudian mengeluarkan sebuah kotak lainnya yang langsung dibuka oleh Sabrina. "Cantik sekali. Apakah ini untukku?" Segera Abraham menganggukan ke