Bagian 38. Kepergok

1038 Kata

Seperti biasa, pagi menjelang sarapan bukan ketenangan yang didapatkan oleh Adnan, melainkan protes dari ibunya yang mengatakan jika dua pelayan yang menemaninya tadi malam harus dipecat karena tidak becus untuk menjaga dan melindunginya. Adnan menarik napasnya berusaha untuk meredakan emosi yang bisa saja meledak kapanpun. Pagi yang seharusnya disambut dengan bahagia, namun justru pemandangan ibunya yang membuat ulah dengan dua pelayan rasa-rasanya ingin sekali Adnan tegur dengan sangat keras. "Bu, sudah dua pelayan yang menemani Ibu. Kalau satu saja yang mendengar suara teriakan ibu, otomatis keduanya akan terbangun. Ibu yakin kalau Ibu tidak mengigau dan justru memindahkan diri sendiri ke lantai?" Adnan berkata seraya menatap pada ibunya. "Ibu sepertinya memang harus pergi ke psikia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN