17.Mengarang Cerita

1336 Kata

Wahda dan Kenrich menoleh bersamaan. Wahda tergemap saat melihat siapa yang ada di sana. “Sejak kapan kamu menguping?” Seperti biasa, Kenrich tetap bersikap tenang. Selagi bukan orang tua Wahda, bukan masalah jika ada yang mendengarkan. “Sejak tadi,” jawab Damar. Ia mendekat dan duduk, mengamati Kenrich dan Wahda bergantian. “Wa, aku akan laporkan sama Bapak atas apa yang kudengar tadi.” Kenrich justru tertawa. “Atas dasar apa kamu mau melaporkan? Coba mana tunjukkan, ada tidak buktinya?” Wahda mendelik, menatap Kenrich. “Bung, kalaupun ada bukti dan kamu laporkan, saya tidak takut. Karena itu akan menguntungkan kami.” Kenrich malah menantang. “Apa maksudmu?” “Kamu akan terlihat menghalangi pernikahan kami dan sangat kentara kamu masih ada rasa sama Wahda. Kasihan istrimu.” “Kamu!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN