137. Menghilang

1183 Kata

Wahda oleng sampai terjungkal ke lantai. Ia memegangi pipinya yang terasa panas. “Nyonya!” Santi datang mendekat. Entah kapan wanita ini datang. Wahda sendiri belum tahu pasti. “Ayo saya bantu berdiri.” Wahda menggeleng. Matanya yang mengembun, menatap mertuanya sendu dengan masih ada di bawah. Santi merangkulnya. “Saya sudah berusaha menelepon dan mengirim pesan, Mom. Tapi tidak ada balasan. Saya sudah melakukan sesuai prosedur dokter. Lalu di mana lagi letak kesalahan saya?” “Kalau saya jadi kamu, saya tidak akan menyetujui tindakan operasi berbahaya ini! Pasti ada opsi lain!” “Nggak ada. Kata dokter, ini satu-satunya cara menyelamatkan Ken.” “Tahu apa kamu tentang keselamatan, hah? Kalau sampai terjadi sesuatu sama Ken, kamu harus tanggung jawab!” “Minimal pindah ke rumah sakit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN