Sambil menggerutu Lian berlari kembali ke Markas. Matahari terlihat sudah terbit dengan indah. Hembusan angin yang cukup dingin di pagi hari yang sejuk, terasa seperti obat penawar untuk bekas pukulan menyakitkan yang memerah di pipi Killian. "Berapa putaran Tommy? jam segini baru pulang?" Pengawal yang semalam menyambut kedatangan Lian. "Aku terjatuh dan sempat pingsan. Untung saja aku tidak mati." ucap Lian sambil menunjukkan luka di pipinya. Pengawal bertubuh besar itu segera mengajak Lian masuk ke ruang penjaga dan memberinya minum serta sarapan. Setelah itu seorang dokter datang dan memberikan obat anti memar. "Besok sebaiknya membawa pengawal kalau hendak lari malam Tommy! Atau kalau memang mau sendirian sebaiknya hindari daerah-daerah yang berbahaya. Sekalipun selama di sini suas