Saat Athira masuk ke mobil Azka dan duduk di kursi penumpang depan, matanya secara refleks menyapu bagian dashboard mobil yang elegan dan rapi. Namun, pandangannya terhenti seketika saat melihat sebuah gantungan kecil tergantung di kaca spion — Doraemon. Bukan hanya itu, di sisi dashboard juga terdapat stiker kecil karakter Doraemon sedang memakan dorayaki, dan bahkan tempat tisu di belakang jok dihiasi motif biru khas si robot kucing dari masa depan itu. Athira terbelalak. “Kamu… suka Doraemon?” tanyanya tanpa sadar, nada suaranya penuh keheranan. Azka yang sedang menyalakan mesin mobil, melirik sekilas, lalu menjawab datar, “Nggak juga.” Athira mengernyit heran, “Tapi… ini semua—” Azka menarik napas dan menyela, “Itu dulu. Waktu seseorang pernah bilang kalau Doraemon itu karakter

