Pagi itu, udara Jakarta masih sedikit dingin usai gerimis malam tadi. Athira terlihat segar meski masih menyisakan bekas kelelahan. Mengenakan blouse putih sederhana dan rok panjang navy, ia menaiki bus Transjakarta seperti biasa, membawa semangat baru dan secercah harapan dalam hati. "Bismillahirrohmanirrohiim, semoga saja lancar hari ini." Sesampainya di kantor, Athira berjalan cepat melewati lobi. Tanpa sengaja, ia berpapasan dengan Riana dan Dela yang sedang mengobrol sambil tertawa. Riana tampil menawan dengan blazer merah menyala, penuh percaya diri, terutama saat melihat sosok Azka muncul dari pintu masuk utama. "Selamat pagi Riana, Della," sapa Athira. "Hufft, pagi!" ketus Della, sedangkan Riana hanya menoleh sekilas dan memutar bola matanya seolah jengah. "Athira, kamu dipa

