RSC-48

1770 Kata

Di ruang tamu kecil yang hangat, Arkan yang berusia tiga tahun berdiri dengan tangan mungilnya dilipat di depan d**a. Wajahnya cemberut, dan matanya yang bulat menatap langsung ke arah Valora, mamanya. “Mama, Arkan mau ikut ke Jajata,” ucapnya dengan nada cadel khas anak-anak. Valora, yang sedang memeriksa dokumen untuk perjalanan ke Jakarta, menghela napas panjang. Ia menutup map di tangannya dan menatap putranya dengan senyum lembut. “Sayang, Mama ke Jakarta karena ada urusan. Arkan tinggal di sini sama Nenek, ya? Nanti Mama pulang.” Mendengar itu, Arkan langsung menggeleng keras. “Enggak mau! Arkan enggak mau tinggal sama Nenek. Arkan mau ikut Mama!” Valora merasa serba salah. Memindahkan pusat bisnis tokonya ke Jakarta adalah keputusan besar yang sudah ia rencanakan sejak l

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN