"Beli kelinci siapa yang merawat?" Tanya Amma. Ditatap kedua cucunya. "Kita ding, eh dong!" Dengan pedenya Zia menjawab. "Memangnya Zia dan Abang bisa?" Amma tentu saja tidak yakin. "Bisa dong, iya'kan, Bang?" Zia menatap Wira. "Iya, Nini. Kami bisa." Wira meyakinkan Nini nya. "Lobeh ya, Nini." Zia memohon. "Ada apa?" Tanya Elia. "Mereka minta dibelikan kelinci." "Hah!" "Lobeh ya, Amma." "Nanti yang merawat siapa?" "Kita Amma." "Tanya Nini." "Boleh ya, Nini." Tatapan Wira memohon pada nini nya. "Tanya Abba kalian." "Abba sejuta alas Nini dan Amma sejuta." Elia dan Amma tertawa. "Dirawat dengan baik ya." "Iya." "Ya boleh." "Alhamdulillah. Terima kasih, Nini. Terima kasih Amma." Wira mencium punggung tangan Amma dan nini nya diikuti Zia. "Ayo sarapan. Abba, El, sarap