Orang bilang, Pelangi datang setelah badai, Tapi bagiku ... Tanpa badai pun aku bisa melihat indahnya pelangi, Dalam bentuk dirimu. *** Pagi datang perlahan, mentari seperti enggan menembus jendela besar rumah keluarga Prabu Alvarendra. Cahaya tipis itu perlahan masuk dan jatuh di atas lantai marmer yang berkilau dingin. Udara masih berembus lembut, membawa sedikit wangi kamboja dari taman belakang. Zevana berdiri di balkon kamar, memandangi hamparan kebun sawit yang menguning di kejauhan. Suasana itu selalu terasa lebih besar untuk dirinya. Setiap langkahnya terdengar memantul di dinding. Suara yang keluar terdengar seperti gema. Pagi ini, meski udara terasa lebih ringan karena Zevana mulai menata kehidupannya, tetap saja dia masih takut menuju ruang makan yang selalu mempertemu

