Jika waktu adalah jembatan, Aku akan berjalan tanpa alas kaki di atas bara penyesalan, Asal di ujungnya ada engkau, Meski hanya bayangmu, Sebab dalam diam inilah aku hidup. *** Pada hari berikutnya, Zevana harus menghadapi lagi Madame Ranti, tentu dengan tongkat kecil seperti ranting yang siap mencambuknya begitu dia melakukan kesalahan. Tak ada iba dari Ranti yang memintanya terus berjalan mengenakan heels. Zevana bahkan sampai lupa rasanya berjalan tanpa alas kaki, bahkan terkadang saat dia melepas hak tingginya, dia masih berjinjit. Namun, dia cukup senang ketika asisten Prabu mengatakan pada Madame Ranti, bahwa privat kepribadian yang dilakukan Zevana akan bergantian harinya dengan privat menjahit, karena Zevana membutuhkan materi untuk menyambut kuliahnya beberapa hari ke d

