"Aku enggak bisa." Dan jarum menusuk di leherku, membuatku tidak bisa bergerak. Dia meraih tubuhku dan mengusap pipiku. "Obat ini bisa membuatmu lumpuh .... namun kamu akan tetap merasakan apa yang aku sentuh dari tubuhmu." Aku sepertinya memang kembali terjebak. Laki laki itu masih saja memiliki ambisi untuk menghabisiku. "Laksmana ...." "Aku cinta sama kamu enggak main main. Aku akan mengambil hak ku, dan kamu adalah hak ku. Kamu adalah mikikku." Tubuhku melayang karena ia angkat. Ia membawaku sebuah ruangan. Reksa POV Aku tidak bisa menemukan Nirvana. Gadis itu menghilang. "Kalian tidak tahu di mana dia?" Aku bahkan bertanya pada orang orang yang ada dikantornya. Dan mereka semua mengatakan tidak tahu. Hal ini tentu saja membuatku nyaris menjadi manusia gila. Aku sungguh tidak

