"Aku enggak bilang, masih belum move on kan?" Dia terdiam dengan menatap wajahku lekat. Dia terlihat mengencangkan kedua rahangnya dan memegang kedua sisi wajahku. "Aku sudah terlalu lama memendam perasaan ini. Dan kalau kamu pikir aku bisa mengijinkan mu lagi dengan laki laki lain maka kamu salah besar. Mulai saat ini laki laki mana pun enggak akan aku ijinkan untuk dekat dengan mu." Aku tersenyum tipis, mengusap wajah menawan yang dihiasi oleh bulu bulu halus itu. Wajah menawan yang perubahannya selalu aku lihat setiap harinya. Dari mulai dia kecil sampai dia dewasa saat ini. Aku juga melihatnya saat remaja. Masa masa SMA nya. Dia begitu tampan dan manis. "Apakah kak reksa begitu mencintaiku?" "Pake tanya lagi. " dia mendorong hidungku. "Kamu sedari kecil itu, kakak yang urus. Ka

