Selama di perjalanan Meghan terdiam dalam lamunan, ia melamunkan apa yang sudah ia lakukan kepada adiknya. Ia yakin jika Ameer merasa kecewa kepadanya, apalagi Meghan melihat Ameer yang sama sekali tidak berpamitan untuk masuk kedalam rumahnya, Ia pun tahu jika apa yang di rasakan Ameer saat ini adalah awal dari kesalahannya. Sembari menutup matanya, Meghan pun berucap. “maafkan Kakak Ameer, maafkan kakak.” air matanya mengalir sehingga membasahi pipinya, Areno yang saat itu sedang bersama dengan dirinya merasa aneh kala melihat serta mendengar ucapan Meghan. Meghan tidak pernah sesedih itu, apalagi dengan orang yang dianggapnya bukan siapa-siapa, Areno pun menaruh rasa curiga terhadap perkataan Meghan. “Areno,” Panggil Meghan, Areno pun menatap nya melalu kaca spion yang berada di hadap