Ameer sangat bahagia melihat jumlah uang yang di berikan Meghan padanya, entah mengapa Meghan bersikap seperti itu. Ameer mencoba menghubungi Meghan, Meghan pun menerima panggilan yang di tujukan oleh Ameer. 1
"Halo?" Sapa Meghan.
"Halo Nyonya,"
"Mm, Iya! Ada apa?" Tanya nya singkat.
"Mengapa Nyonya mengirimkan uang untuk ku? Mm, maksudku apa malam ini aku harus menemani mu? Kalau iya, jam berapa aku harus menemui mu?" Tanya Ameer.
"Satu-satu kalau bertanya! Aku tidak suka pertanyaan yang banyak seperti itu!" Ucapnya tegas.
"Mm, maaf Nyonya!"
"Ya sudah tanyakan ulang!" Titahnya pada Ameer, memang sedikit aneh terdengar namun itulah Meghan.
"Mm, mmm ... Mengapa Nyonya mengirimkan uang untuk ku?" Tanya Ameer.
"Suka-suka Aku meer!" Jawabnya singkat, "Lalu?"
"Apakah malam ini Nona mau aku temani?"
"Tidak!" jawabnya singkat kembali.
Bagi Ameer jawaban Meghan sangatlah menyebalkan, Ameer merasa kebingungan dan tak melanjutkan pembicaraan bersama Meghan. Ameer hanya terdiam, Meghan pun sama.
"Halo!" Ucap Ameer,
"Ameer, mulai sekarang panggil aku Kak Meghan! Jangan panggil aku nyonya! Mengerti?" Kalimat Tegas yang diberikan Meghan untuk Ameer membuat Ameer tertegun tak mampu menjawab, bagaimana mungkin Meghan memintanya untuk memanggil dirinya dengan sebutan Kakak.
"Ameer?" Meghan mencoba memanggilnya, "Ameer?" Panggil Meghan berulang.
"Mm, Iya Nyo... Maaf Kakak maksudku!"
"Ameer, ingat pekerjaan mu dengan ku belum selesai. Namun harus aku akui bahwa aku merasa memiliki adik, Aku tidak akan lagi menggoda mu! Kau harus menemani ku, menemani dan mendengarkan curhatan ku seperti saat pertama kali kau bekerja dengan ku! Mengerti Ameer?""
"Mm, Baik Kak Meghan. Terimakasih atas perhatian yang di berikan kak Meghan untuk ku!"
"Hahaha... Ameer Ameer serius banget sih! Aku bercanda! Temani aku malam ini, jam 8 jangan telat!"
Tut tut tut... Meghan memutuskan panggilannya tanpa menjelaskan kalimat terakhir yang di ucapkan olehnya, Ameer pun terdiam dan merasa sangat kebingungan, sikap Meghan memang sangatlah aneh dan Ameer semakin tak mengerti dengan sikap yang di tunjukkan Meghan.
"Kenapa Ameer?" Tanya Marcel.
"Enggak kak! Enggak ada apa-apa kok!" Sahut Ameer.
"Apa yang Nyonya itu katakan Ameer?"
"Tidak ada Kak Marcel, dia memberiku uang. Aku memberikan sebagian uangku pada Kak Julian dan Tante Amelia dan Tuhan memberiku lebih!" Ucap nya,
"Syukurlah Ameer," Sahut Marcel sembari tersenyum.
^^
Di tempat berbeda, Julian baru saja sampai di depan halaman rumahnya. Julian pun segera melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah dan Saat Julian membuka pintu rumahnya, seperti biasa Amelia sedang duduk di atas kursi santai. Pandangan matanya tetap kosong, namun ia selalu tau jika keponakannya sudah pulang.
"Julian," Panggil Amelia.
"Iya Tante, Julian disini!" Amelia pun mengalihkan pandangannya, "Maafkan Julian, tadi jalanan sangat macet jadi Julian agak terlambat datang! Maaf ya!" Ucap Julian sembari mengecup pipi tante nya.
"Halo Julian!" Sapa Alixe.
"Hay Alixe, terimakasih sudah menjaga Tante ku kembali."
"Its Okay Julian!" Julian mendaratkan sebuah ciuman bibirnya untuk Alixe dan Alixe terlihat membalas ciuman yang di berikan oleh Julian.
"Tante Amel sudah makan, obatnya juga sudah aku kasih. Di sana ada Ayam panggang, aku gak bisa pulang malem. Aku mau ketemu Angel." Seru Alixe sembari membereskan semua barang-barangnya.
"Bisakah kau berbicara sebentar dengan ku?" Tanya Julian.
"Tidak bisa Julian, aku sudah terlambat!" Sahut nya singkat.
"Please Alixe sebentar saja, Aku baru saja datang dan kau .. " Kalimat nya terhenti kala Alixe menatapnya, Julian menaikkan kedua bahunya.
"Iya aku tahu, tapi aku sudah terlambat! ku sudah melakukan tugas ku dari mu untuk menjaga tante mu! Bisakah kau mengerti?" Tanya Alixe, "Aku ingin bertemu teman-teman ku! Hari ku singkat dan kau tahu itu Julian!" Protes Alixe di hadapan Amelia membuat Amelia terlihat sangat kesal, Kalimat yang di ucapkan olehnya terdengar sangat sarkas dan Julian tak mampu menjawabnya, memang benar adanya seperti itu dan semua yang di ucapkan Alixe pun diterima baik oleh Julian walaupun Julian sedikit merasa sangat kecewa dengan kalimat yang di ungkapkan oleh Alixe.
"Ya sudah Alixe, maafkan aku yang selalu merepotkan mu! Biar aku mengantarkan mu sebentar!"
"Tidak! Tidak usah Julian! Jaga saja Tante Amelia, aku bisa pergi sendiri!"
"Please Alixe biar aku antar!"
"Tidak! Aku sudah bilang tidak ya tidak!!" Ucap nya dengan tegas, Julian menaikan kedua alisnya. Julian pun lebih baik mengalah, ia tidak ingin hanya karena permasalahan kecil hubungan dirinya dan Alixe jadi berantakan.
"Tante Amel, Alixe pulang ya!" Amel hanya terdiam dan tak sedikitpun menjawab, "Dasar Aneh!" Gerutu Alixe dengan pelan, Julian tak mendengar namun Amelia mendengarnya dengan sangat jelas.
"Aku minta uang Julian, uangku kemarin habis!"
"Aku gak bisa kasih banyak! Gak apa-apa kan?" Tanya Julian.
"Gak apa-apa! Emang nya kamu pernah kasih aku banyak?" Celetuk Alixe membuat Amelia menoleh cepat, "Cepat Julian, aku sudah terlambat! Angel pasti sudah menunggu ku!" Sambungnya, Julian segera merogoh isi dompetnya. Ia memberikan uang 100 dolar Amerika, "Terimakasih Julian!"
Cup! Alixe mengecup pipi Julian dan Julian terlihat tak mengatakan apapun, hatinya terasa sakit mendengar serta melihat perubahan sikap Alixe.
"Julian," panggil Amelia,
"Iya Tante!" Jawab Julian sembari menghampirinya, "maafkan Julian ya!" Ucapnya sembari duduk di bawah Amelia, pipinya di tempelkan di atas pangkuan Amelia. Amelia mengusap kepala Julian dan Julian selalu merasa nyaman jika Amelia mengusap kepalanya dengan pelan.
"Tante yang seharusnya meminta maaf kepada mu Julian!" Ucap Amelia pelan, "Tante selalu merepotkan dirimu! Maafkan tante Julian!" Sambungnya, saat ini Amelia sedang dalam keadaan normal dan biasanya pembicaraannya sangat nyambung namun, ini tidak akan berlangsung lebih lama dan Julian sudah merasa terbiasa akan hal itu.
"Julian, jadilah orang yang baik! Orang yang tidak menyakiti hati wanita, yang kau lakukan pada Alixe sudah benar. Namun, kau tidak selamanya lemah di mata nya Julian! Kau pasti mengerti dengan apa yang Tante ucapkan Julian!" Ucapnya pelan, Julian mengangguk pelan. Julian pun menatap wajah Amelia, Julian berdiri dan menggendong tantenya itu.
Ia berjalan menuju kamar tantenya, merebahkan tubuh Amelia di atas ranjang milik tante nya itu dan menyelimuti tante nya hingga selimutnya menutupi d**a.
"Tidurlah Tante, tante sudah makan dan meminum obat. Sekarang waktunya Tante tertidur," Ujar Julian, Amelia mengangguk dan menuruti keinginan keponakan kesayangannya. Julian pun meninggalkan Amelia sendiri dan memikirkan bagaimana caranya membujuk Amelia serta Alixe untuk pindah ke Inggris, Julian sudah tahu dengan jawaban yang diberikan Alixe, Aliex sudah pasti tidak akan bisa ikut pindah bersama Julian.