95) Semusim

1575 Kata

Tuntas sudah penderitaan pertamaku dan sambil mengeringkan badan, aku memeriksa sekujur tubuhku yang serasa melepuh, namun sama sekali tidak ada luka atau apapun. Semua baik baik saja, warna kemerahan pun sama sekali tidak ada. sejurus kemudian aku merasakan dingin yang menggigit sekujur tubuku namun menyegarkan. Cepat-cepat aku memakai kembali pakaianku dan setelah itu bergegas masuk ke dalam rumah. Tampak di tengah ruangan Kakek Suwita sedang duduk dan aku dimintanya duduk di hadapannya, posisinya sama persis seperti saat pertama aku datang. “Kek, sebenarnya apa yang terjadi dengan saya?” tanyaku dengan bibir sedikit bergetar karena menggigil. Udara siang menjelang sore itu sangat dingin. “Minum dulu,” balas Kakek Suwita seraya menyodorkan segelas minuman yang dari penampilan wujudn

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN