96) Semusim

2160 Kata

Sudah jam 03.18 sore, saat aku melirik jam yang menempel di dinding rumah Kakek Suwita, sesaat sebelum keluar dari rumahnya. Namun suasana di luar rumah bukan seperti keadaan sore pada umumnya. Suasana tampak seperti pagi menjelang siang. Cerah, terang benderang namun udara terasa sangat sejuk. Sekujur tubuhku terasa segar bugar dan ringan. “Pras!” Aku menghentikan langkah ketika terdengar suara Kakek Suwita memanggilku. Saat aku membalikan badan tampak beliau bergegas mendatangiku yang berdiri kurang lebih sepuluh meteran dari rumahnya. “Ada apa, Kek?” tanyaku seraya menundukkan kepala karena tingg badan Kakek beberapa centi di bawahku. “Kamu jangan lewat jalan yang tadi. Ini kan sudah sore, tidak akan ada ojek yang lewat, kecuali sudah janjian. Itu artinya kamu harus jalan kaki kura

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN