Bukan hal yang terlalu aneh jika aku datang ke sekolah terlalu pagi. Satpam dan juga penjaga sekolah sudah termat biasa jika aku datang lebih cepat dari semua siswa. Seperti biasa aku langsung ke kantin, karen ibu kantin biasa buka lebih dulu. “Nasi goreng aja, Bu.” Ucapku saat ibu kantin mau membuka mulutnya bertanya. Ibu kantin yang katanya janda itu langsung mengatupkan kembali mulutnya dan dengan sigap segera membuatkan nasi goreng. Ketika nasi goreng yang aku santap hanya tinggal beberapa sendok lagi, Akmal datang. dia juga selalu datang lebih pagi dari biasanya. Lebih tept menemaniku sarapan di kantin, bahkan katanya gak pernah lagi sarapan di rumahnya, demi menemaniku sarapan. Terkadang bayarnya pun gantian. “Gur, wajah lu kusut amat,” tanya Akmal saat dia usai memesan teh manis