“Serius, Bro?” Dodi dan Akmal nyaris serantak berseru setelah itu terdiam dan keduanya kompak menatapku seakan melihat penampakkan makhluk astral di siang bolong. Tanpa mengeluarkan kata-kata, aku membalasnya dengan mengangkat bahu dan mengendikkanya sekali. Bingun harus menjawab apa. Jangankan mereka, aku sendiri masih belum percaya jika Reni masih perawan. Dan yang membuatku bertanya-tanya, siapa dia dan Pras kecil? untuk apa dia di sini? “Harus gua akui, sepertinya Reni bukan cewek sembarang,” tambahku. “Jadi apa yang dia ceritain sama lu saat pertama bertemu, bohong dong?” tanya Dodi dengan nada yang sedkit rendah. “Gua belum bisa menyimpulkan bohong atau tidak. Soalnya kan emang gak tahu yang mana yang benernya. Kecuali gua udah denger dari sisi yang berbeda. Hanya anak yang di