49) Semusim

2275 Kata

“Lanjut ya, Mas,” ucap Reni seraya menatapku yang berdiri pelan-pelan, lalu membalikan bdan untuk membetulkan posisi si jagur yang berdiri menyamping. Aku hanya mengangguk membelakanginya, agar dia tidak melihat gerakan tanganku. “Mas kenapa? gak nyaman ya dengar cerita saya?” tanya Reni saat aku baru saja membalikan badan kembali dan bersiap untuk duduk di dekatnya. “Gak kok, saya permisi dulu benar, kebelet pengen pipis,” akhirnya aku menemukan alasan yang luar biasa masuk akal dan tentu saja Reni mungkin tahu maksudnya. Karena dia hanya menjawabnya sambil mengangguk dan kembali tersenyum penuh misteri. Aku segera bersembunyi di balik pohon besar dan reltif gelap. Lalu mengeluarkan si jagur dari balik segi tiga pengaman agar bisa bernapas lega untuk beberapa saat. Aku paksa dia untuk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN