108. Jehan Yang Terjebak di Masa Lalu

1128 Kata

Perlahan, Teysya menarik napas dalam, menahan segala emosi yang menumpuk di d**a. Ia mengembuskannya pelan, seperti mencoba menyingkirkan udara berat yang menggantung di antara mereka. "Je," ucapnya lembut tapi tegas, "apalagi yang mau dibicarakan?" Tatapannya lurus, tidak menantang, tapi cukup kuat untuk membuat siapa pun yang menatapnya sadar bahwa ia tidak sedang ingin berdebat. "Semua sudah jelas, kan? Kamu mencintai Rielle, dan itu yang kamu yakini. Jadi, apa lagi yang harus aku dengar?" Jehan terdiam. Rahangnya mengeras, bola matanya bergetar menahan sesuatu yang tidak sanggup ia keluarkan dalam kata. Ia ingin menjelaskan, tapi setiap kalimat yang muncul di kepalanya terasa hampa begitu bertemu dengan tatapan Teysya yang penuh ketenangan dingin itu. Teysya kembali berbicara, kali i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN