117. Kemarahan Pria

2333 Kata

Seusai kepergian Syarif dan Syafia, terdengarlah helaan napas yang cukup keras dari Elya. Hal tersebut membuat pandangan Dana yang semula tertuju pada dua orang itu, teralihkan seketika. Tatapan Dana langsung tertuju pada sang istri. Menatap sosok wanita yang teramat ia cintai sedingin malam. Sosok yang ditatap pun menyadarinya. Walau malam begitu dingin karena suhu yang turun beberapa derajat. Anehnya, Elya justru merasa hawa begitu panas. "Masuk." Satu kata. Dengan nada datar dan dingin. Namun sarat akan perintah walau tanpa bentakan. Seharusnya Elya lega, karena suaminya tidak membentaknya. Tapi tidak tahu apa yang setelah ini akan terjadi. Bisa jadi Dana kembali tersulut emosi dan membentak-bentaknya seperti tadi sore. Setidaknya dengan sikap Dana saat ini hati Elya yang tadi s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN