115. Bantuan Dalam Diam

2310 Kata

Elya heran. Perjuangan yang baru saja ia mulai bersama Syarif, tidak jadi disebut perjuangan. Karena dengan mudahnya para petugas keamanan yang tadinya kukuh menyita dagangan beserta gerobak Syarif itu tiba-tiba mengembalikannya secara cuma-cuma. Mengapa? Masih menjadi tanda tanya besar di kepala Elya. Terlebih tatkala Syarif dipanggil untuk menghadap seorang diri kepada mereka—para petugas keamanan. Mulanya Elya khawatir, takut Syarif akan dipukuli habis-habisan. Namun..ketika Syarif akhirnya kembali berjalan ke arahnya, disitulah Elya menganggap ini sebuah keajaiban. “Rif, kamu enggak apa-apa?” tanya Elya yang langsung berdiri dari duduknya karena merasa khawatir pada Syarif. Syarif yang disambut oleh kekhawatiran mengulas senyum haru. “Saya tidak apa-apa, Mbak Elya. Ini..wajah saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN