Elya heran. Perjuangan yang baru saja ia mulai bersama Syarif, tidak jadi disebut perjuangan. Karena dengan mudahnya para petugas keamanan yang tadinya kukuh menyita dagangan beserta gerobak Syarif itu tiba-tiba mengembalikannya secara cuma-cuma. Mengapa? Masih menjadi tanda tanya besar di kepala Elya. Terlebih tatkala Syarif dipanggil untuk menghadap seorang diri kepada mereka—para petugas keamanan. Mulanya Elya khawatir, takut Syarif akan dipukuli habis-habisan. Namun..ketika Syarif akhirnya kembali berjalan ke arahnya, disitulah Elya menganggap ini sebuah keajaiban. “Rif, kamu enggak apa-apa?” tanya Elya yang langsung berdiri dari duduknya karena merasa khawatir pada Syarif. Syarif yang disambut oleh kekhawatiran mengulas senyum haru. “Saya tidak apa-apa, Mbak Elya. Ini..wajah saya

