24. Pengakuan Sakit Hati

1919 Kata

Sekembalinya Elya ke dapur setelah mengantarkan segelas air putih ke kamar orang tuanya. Raut wajah Elya masih tetap sama seperti sebelumnya, cemberut. Pasalnya Elya masih kesal setengah mati pada Dana. Tentu intinya karena kejadian sore tadi di kantor saat dirinya dibentak, lalu tadi ketika Dana seolah-olah mengiyakan godaan Mama Elya tentang mereka berdua. Padahal kenyataannya memang Elya dan Dana sedang tidak akur. Elya memang sengaja menyembunyikan masalah rumah tangganya ini dari semua orang, tak terkecuali kedua orang tuanya sendiri. Dana telah selesai memasak mie instan untuk mereka berdua. Tapi anehnya, pria itu memasak dua porsi mie dengan berbeda varian. Yang satu berkuah, dan yang satunya goreng. Elya hanya diam saja, menatap dua porsi mie itu dengan tatapan kosong. Hingga de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN