113. Bisnis Hati

2509 Kata

Dana masih berkutik dengan pekerjaannya, sesekali pria itu melirik ke kiri dimana pintu ruang istirahat pribadinya terbuka. Di dalamnya terisi makhluk yang amat ia sayangi dan lindungi—Sang Istri Tercinta yang tengah tertidur pulas tak tahu waktu. Hari yang mulai petang, pekerjaan Dana tersisa sedikit. Pintu diketuk dari luar dan sukses membuyarkan konsentrasi Dana. Seperti sudah menduga siapa pengetuk pintu itu, Dana membiarkannya masuk. “Pantas saja Namira mengetuk pintu, jam kerjanya hari ini telah habis..” gumam Dana seraya tangannya masih sibuk menari-nari di atas keyboard laptop kerjanya. Ternyata, ketika pintu terbuka. Sosok yang tak Dana sangka-sangka masuk dan berjalan santai ke arahnya. Senyum manisnya terulas. Membuat Dana tak enak hati karena tadi sempat berteriak dan men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN