Aku percaya, kok. Makanya itu juga air mataku sampai eksis. Memercayaimu sesakit ini ternyata. . . "Bramantyo." "Sakti." Di sebuah hotel mewah, Sakti diminta datang oleh beliau. Ayahanda dari seorang Faradea Ajeng Bramantyo, yang itu berarti kakek Sakti Adhyaksa. Oh, ini .... Kakeknya. Sakti melihat wanita muda yang menjemputnya tadi melenggang, membiarkan Sakti berdua di dalam sebuah kamar dengan Pak Bram. Mulanya Sakti menolak ajakan bertemu ini, tetapi ada sebuah penawaran yang sangat menarik hingga akhirnya Sakti penuhi. Tadinya malah diajak satu mobil dengan asisten Pak Bram, tetapi Sakti memilih membawa mobilnya sendiri. "Puasa?" "Ya." Kakek itu mengangguk. "Sebelumnya, kamu tahu saya, kan? Mungkin pernah dengar dari cerita-cerita." "Anda orang tuanya Bu Fara." Pak Bra