Telah Memaafkan

1295 Kata

“Aya! Kamu mau seharian tidur terus? Bangun ... ada orang di depan nyariin kamu tuh!” Di siang bolong yang panas ini kanjeng Mami berteriak penuh semangat seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya membuat kepala Ayara pening. “Siapa Mi, bilang aja Aya enggak bisa diganggu ... Aya lemes ... lagi hamil muda.” Ayara mengerang dari balik selimut. Paramita berdecak lidah kemudian membuka tirai yang menutupi jendela kamar Ayara. “Makanya ini gorden dibuka biar kamu enggak ngantuk terus.” Paramitha masih mengomel tapi hal itu justru membuat Ayara tersenyum. Lebih baik seperti ini dari pada sang mami yang cerewet itu mendiamkannya. “Kak! Itu ada yang nyari di luar!” Radhika masuk memberitau. “Siapa sih, Dhik?” Ayara mengesah sambil menegakan tubuhnya. Rambut Ayara berantakan seperti singa, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN