“Sorry, Bro! Ini bukan mau gue, tapi berhubung banyak klien potensial udah enggak percaya sama lo karena masalah kawin kontrak itu jadi grandpa minta gue yang ambil alih.” Arsenio berujar basa-basi. Padahal Arsenio memang menginginkan perusahaan yang dipegang Nicholas tersebut karena memiliki laba yang selalu tinggi setiap tahunnya. “Bagus lah, gue percaya lo bisa majuin perusahaan ini lebih baik dari gue.” Nicholas mengatakannya begitu santai dengan ekspresi datar tapi jika diperhatikan terselip senyum remeh di bibirnya. Ekspresi Arsenio berubah pucat, pria itu menelan saliva kelat mengingat kesuksesan Nicholas dalam memimpin perusahaan ini dan itu berarti ia harus lebih hebat lagi dari Nicholas. Arsenio jadi tidak yakin dengan kemampuannya sendiri. Bagaskara Lazuardy hanya memercay

