S2-20 Mulai Berubah

1581 Kata

Hujan turun pelan di luar jendela rumah sakit, menyisakan suara rintik yang tenang seperti bisikan lembut alam semesta. Lampu temaram di sudut kamar memantulkan cahaya hangat ke dinding, menciptakan suasana yang nyaris intim. Cantika duduk bersandar di ranjang, mengenakan piyama bergaris lembut, wajahnya lebih segar dari hari-hari sebelumnya. Cantika pulih lebih cepat bahkan dokter sudah memperbolehkan dia pulang besok. Ezra masuk pelan tanpa suara. Di tangannya, ada dua cup coklat panas dari kedai favorit mereka semasa kuliah. “Hazelnut untuk yang lagi hampir sembuh,” katanya sambil menyodorkan cup ke Cantika. “Dan dark chocolate buat yang siap nemenin kamu malam ini.” Cantika menerimanya dengan senyum kecil. “Kamu enggak capek, Eza? Harusnya kamu istirahat.” “Capek,” jawab Ezra ring

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN