“Kemarin aku udah ijinin kamu dengan sangat terpaksa bertemu Abinawa, walau seharusnya kamu enggak perlu mencampuri urusan Candy ... sekarang kamu minta aku mempekerjakan Candy di perusahaan padahal aku mecat Candy biar kamu enggak perlu cemburu lagi sama dia.” Nicholas menaikan intonasi suaranya membuat Ayara menundukan pandangan menatap kedua tangan yang saling meremat di atas pangkuan. “Aku kasian aja sama Candy, Yang ... aku enggak tau kalau dia punya masalah hidup sepelik itu,” balas Ayara bergumam. “Aku punya prinsip, Babe! Aku enggak bisa plin-plan kaya gitu ... aku minta kamu cukup ngurusin kehidupan Candy, biar dia menjadi tanggung jawab Abinawa atau Ferdi.” Nicholas berujar tegas, toleransinya sudah melebihi batas kepada Ayara. “Maaf,” ucap Ayara melirih. “Aku duluan ya, Yang

