Sandiwara

941 Kata
“Kenalin, pacar Niko.” Nicholas merangkul pundak Ayara hingga gadis yang sedang melongo bingung itu menempel tanpa jarak dengan tubuhnya. Tentu saja Nicholas langsung mendapat tatapan penuh tanya dari Ayara. Kening gadis itu berkerut dan bibir sensualnya terbuka sebagian. Nicholas meremat pundak Ayara memberi kode agar gadis itu menurut dengan apa yang sedang ia kondisikan. Ayara gadis yang cerdas sehingga bisa membaca kode dari Nicholas. “Enggak mungkin, kalian baru pertama kali ketemu hari ini,” tukas Malvino sanksi. Mana bisa Malvino percaya begitu saja, selama lima belas jam berada di pesawat bersama Nicholas—Malvino tidak melihat tanda-tanda sang adik flirting terhadap gadis yang katanya kekasihnya itu. “Gue yang minta Revan mengganti air crew dengan tim dia.” Nicholas yang lupa nama Ayara pun memberi alasan kemudian menatap Ayara lagi, mengendik sedikit memberi kode agar Ayara memperkenalkan diri. Perlahan—sedikit bergetar tangan Ayara terlulur. Mimpi apa dia semalam sampai harus terlibat sandiwara apapun yang sedang dilakoni sang bos. Erlangga yang lebih dulu menjabat tangan Ayara. “Saya Erlangga Lazuardy, Papinya Niko.” Pria itu tersenyum ramah sebagaimana yang diceritakan orang-orang. “Saya Ayara Savrinadeya, Pak.” Ayara balas tersenyum manis dan hal itu mampu membuat Bagaskara mengulurkan tangannya. “Saya Bagaskara, kakek pacar kamu.” Bagaskara memperkenalkan diri. “Hallo, Pak.” Ayara bersuara sambil mengangguk sungkan disertai senyum kecut. The Lazuardy, pengusaha terkenal seAsia Tenggara baru saja berkenalan dengannya. Giliran Danita yang mendapat uluran tangan Ayara. Wanita yang masih sangat cantik di usia yang tidak lagi muda karena perawatan sekelas Sultan itu tampak ragu, memindai Ayara dari atas hingga bawah. Ia harus tau asal usul calon menantunya, bukan? Ah tapi hanya kekasih, Nicholas belum tentu memperistrinya dan selama Nicholas belum membuat keputusan untuk memperistri gadis bernama Ayara ini, Danita memiliki waktu untuk mencari tau asal-usul Ayara. Danita akhirnya mengulurkan tangan sambil memberikan senyum tipis setengah tidak rela. Ayara bisa menangkap arti dari senyum Danita tapi ia tidak memiliki beban untuk disukai Danita jadi tidak berniat mengambil hati wanita itu. Keduanya berjabat tangan kaku. “Sama Pak Malvino udah kenalan tadi di pesawat, ya Pak?” Ayara tersenyum canggung. Malvino balas tersenyum, raut wajahnya tampak bingung tapi ia mengulurkan tangan juga. “Hallo calon adik ipar,” sapanya menggoda. Ayara tidak terima dengan sapaan tersebut, hendak menyanggah tapi kemudian remasan tangan Nicholas di pundaknya membuat Ayara menutup kembali mulut yang hendak melayangkan protes kepada Malvino. “Oke kalau gitu, kita umumkan calon istri Niko sekarang,” cetus Bagaskara antusias. Pria tua itu mengetuk tongkatnya ke lantai batu, menghasilkan bunyi kencang membuat semua tamu undangan mengarahkan pandangan padanya. “Pak, gimana ini?” bisik Ayara cemas. “Kamu diem aja, ikutin rencana saya.” Pria yang tangannya sudah pindah ke pinggang Ayara itu menjawab santai. “Tapi saya ‘kan bukan pacar Pak Niko, trus sekarang malah mau dinikahin sama Pak Niko ... ini gimana sih maksudnya, Pak?” Ayara mengesah ketika Bagaskara mulai bersuara melalui microphone yang baru saja diberikan Event Organizer. “Di sini, di hari ulang tahun saya yang kedelapan puluh ... saya mendapat satu kebahagiaan lagi selain bertambahnya umur saya ... apa kebahagiaan itu?” Bagaskara berteka-teki lalu memutar sedikit tubuhnya ke belakang menggerakan tangan meminta Nicholas dan Ayara mendekat. “Paaaak,” erang Ayara ketika Nicholas menuntunnya mendekati Bagaskara. “Ikuti sandiwara saya kalau kamu masih membutuhkan pekerjaan ini.” Mau tidak mau Ayara mengikuti apa pun yang direncanakan Nicholas demi sebuah pekerjaan. “Saya mau memperkenalkan calon istri Nicholas, cucu saya ... namanya Ayara Savrinadeya, nama yang indah ‘kan?” Bagaskara menjeda, menoleh ke arah Ayara yang senyumnya begitu kaku. “Dan sebentar lagi akan menjadi menantu Lazuardy,” sambung Bagaskara tanpa bertanya sebelumnya apakah Ayara dan Nicholas akan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Mata Ayara melebar menatap Nicholas meminta penjelasan tapi pria itu tampak tenang seakan membenarkan apa yang baru saja diucapkan Bagaskara. Segera saja tepuk tangan mengudara, di antara tepuk tangan itu ada teman satu tim Ayara yang tampak bingung termasuk Abinawa sang mantan tunangan Ayara. Elza dan Anya sampai membulatkan mata dan mulutnya karena tidak percaya. “Pi, kok Papa bisa gegabah gitu langsung ngumumin calon istri Niki ... gimana kalau Ayara bukan perempuan baik-baik?” Danita tidak setuju dengan tindakan impulsif mertuanya. “Apa mungkin, setelah gagal sama Vania terus Niko sembarangan cari cewek buat jadi istri?” Erlangga mengungkapkan logikanya. “Ya siapa tau mental anak kita terganggu jadi asal cari pacar.” Danita membalas nyeleneh. “Kalau gitu Papi harus mencopot Niko dari jabatan pimpinan tertinggi di beberapa perusahaan kita karena orang yang mentalnya terganggu enggak boleh memimpin perusahaan.” “Bukan gitu maksud Mami, Pi ....” Bibir Danita mencebik lagi. “Ah, Papi ... udah enggak ngerti lagi deh, Mami.” “Seenggaknya kedua orang tua Vania tau kalau kita udah dapet calon menantu pengganti Vania, itu ‘kan yang Mami mau?” “Iya sih, itu Mami setuju ... tapi gimana kalau perempuan itu mau menguasai harta kita aja?” Danita dan overthinking khas emak-emaknya. Erlangga tergelak hingga membuat pundaknya bergetar. “Niko itu ganteng banget, Mi ... malah dibanding Malvin—Niko lebih ganteng ... perempuan mana yang enggak tergila-gila sama Niko? Lagian kalau pun menginginkan harta kita, memangnya kenapa? Harta kita enggak akan habis tujuh turunan ... Berapa sih yang bisa Ayara dapat dari Niko yang setau Papi selalu memakai logikanya?” Danita bungkam, semua yang diucapkan Erlangga memang benar. “Lagian Papi liat ... Ayara gadis polos, apa yang melekat ditubuhnya enggak berlebihan ... Papi yakin kalau Ayara benar-benar cinta sama Niko.” Ternyata Erlangga bisa tertipu, mana ada Ayara mencintai Nicholas begitu juga sebaliknya. Mereka sedang bersandiwara.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN