Langit Jakarta baru saja beranjak cerah ketika mobil hitam Ezra meluncur mulus ke landasan privat Bandara Halim Perdanakusuma. Cantika, yang duduk di sampingnya, mengenakan blazer linen warna ecru dengan tanktop hitam dan celana tailored fit—outfit bisnis santai tapi tetap chic. Rambutnya digerai, kacamata hitam besar bertengger manis di batang hidungnya. Mobil berhenti tepat di depan tangga jet pribadi dengan logo kecil “LZ Aviation” di badan pesawat. Salah satu unit bisnis keluarga Ezra—khusus penyewaan jet eksekutif. “Jet pribadi? Serius?” Cantika mengangkat alis. Ezra hanya mengangkat bahu. “Kamu ‘kan VP Project. Harusnya udah biasa naik jet pribadi.” Cantika menyipitkan mata. “Aku naik jet pribadi baru kalau ada cowok annoying yang ngotot ngajak business trip sambil flirting.” “S

