Lantai 17 Centris Tower menjelang malam terasa seperti dunia paralel. Lampu-lampu kantor mulai dimatikan satu per satu, hanya menyisakan beberapa sudut yang masih menyala terang—salah satunya ruang kerja HorizonOne, tempat dua Vice Project Director masih duduk berdampingan di depan layar besar. Jam menunjukkan pukul 20.43. Di luar jendela kaca setinggi langit-langit, lampu kota Jakarta berkedip seperti bintang buatan. Cantika mengetik dengan cepat, mata terpaku pada laporan update struktur supplier untuk integrasi tahap kedua. Di sebelahnya, Ezra duduk bersila di kursi ergonomis sambil sesekali mengunyah biskuit gandum dan mencoret draft manual uji kualitas. “Kamu nggak lapar?” tanya Ezra pelan, suaranya serak karena terlalu lama diam. “Masih bisa ditahan,” jawab Cantika tanpa menoleh.

