EXTRA PART. DINDA 17

1891 Kata

SAHILA Setelah mandi, Juna ke luar dari kamar, menuju ruang kerjanya di lantai bawah. Saat sore menjelang, dan hampir masuk waktunya ashar, Juna kembali ke kamar untuk membangunkan Dinda. Begitu masuk ke dalam kamar, betapa terkejutnya Juna, karena mendengar suara tangisan Dinda yang terbaring dengan guling di dalam pelukannya. "Dinda, ada apa?" Juna duduk di tepi ranjang, disentuh lembut bahu telanjang Dinda. "Abang! Hiks ... hikss ...." Dinda memutar tubuh, dan memeluk pinggang Juna erat, kepalanya bersandar di perut Juna. "Ada apa Dinda?" "Hiks ... hikss, kenapa malam pertama kita bukan malam, Bang?" "Heeh?" Juna terdiam bingung, mendengar pertanyaan Dinda. "Maksudnya?" "Namanya kan malam pertama, kenapa kita begituannya siang?" "Eeh ... tadi Dinda sendiri yang mulai duluan"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN