Menjelang subuh, Juna terbangun saat menyadari Dinda tidak berada dalam pelukannya. Juna melompat turun tanpa sadar kalau ia tidak mengenakan apapun di tubuhnya. Pintu kamar mandi terbuka, Dinda muncul di sana, rambutnya basah, ia sibuk memegangi lilitan anduk di tubuhnya. "Sayang!" "Haah awww! Iih kenapa Abang nggak pakai celana dulu?" Dinda menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia lupa dengan lilitan anduk yang harus dibetulkannya, anduknya jatuh di kakinya, membuat pasak Juna tegang seketika. Juna mengambil handuk Dinda, dilemparkan asal, yang penting jauh dari jangkauan Dinda. "Kamu juga nggak pakai celana, punya Abang jadi langsung minta lagi melihatmu polos begini" Juna memeluk tubuh polos Dinda, diputarnya tubuh Dinda agar menghadap ke cermin di depan mereka. "Buka