Bab 8

1103 Kata
Alice benar-benar berpura-pura seperti biasanya kepada Felix, walaupun sebenarnya dia sangat jijik dekat dengan Felix, namun dia harus melakukannya sampai dia mendapatkan pria yang tepat untuk dia ajak menikah. "Sayang, kau serius tadi ingin memberikannya untukku? tanya Felix memastikan, jika iya, tentu saja Felix tidak mau melewatkan kesempatan ini, dia benar-benar menginginkan Alice walaupun di hatinya juga mencintai Syla, kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya secara diam-diam selama bahkan hampir empat tahun lamanya. Alice terkekeh. "Tentu saja tidak, aku hanya bercanda dan menggodamu saja," kata Alice dengan entengnya yang membuat Felix merubah raut wajahnya. "Kenapa kau bercanda seperti itu, jika pun iya tidak apa-apa, kita kan sepasang kekasih, dan kita juga akan segera menikah," kata Felix yang sangat kecewa dengan jawaban Alice yang ternyata perkataannya tadi hanya bercanda, padahal dia sudah sangat berharap bisa menikmati tubuh cantik Alice. "Memangnya kapan kau akan menikahiku?" Tanya Alice. "Secepatnya, kita bisa melakukannya terlebih dahulu, siap tau nanti setelah menikah, kau langsung hamil anak kita," kata Felix yang ingin mencium leher Alice namun Alice menghindarinya. "Kalau begitu kita akan melakukannya saat kita sudah menikah, aku ingin melakukan hubungan pertama kali saat sudah resmi menjadi seorang istri, karena melakukan suatu hubungan intim adalah hal yang paling indah, dan aku ingin melakukannya saat malam pertama," kata Alice tersenyum. "Kau bisa bersabar kan, Sayang," kata Alice dengan lembut sambil mengelus pelan pipi Felix yang akhirnya membuat Felic luluh. "Baiklah, Sayang. Tapi nanti berikan aku ciuman terbaikmu. Aku benar-benar sangat merindukanmu," kata Felix dengan tatapan nakal yang membuat Alice tersenyum, tapi sebenarnya di dalam hatinya benar-benar sangat jijik dengan perkataannya. "Baiklah," kata Alice pada akhirnya. Felix tersenyum lebar mendengar Alice menyetujui yang ingin menciumnya. Meskipun hanya berciuman, Felix cukup puas dan senang bisa merasakan bibir manis Alice dan sexy. Dari kejauhan, mereka tidak tau kalau ada sepasang mata yang memperhatikan mereka. Dia memperhatikan Alice bersama dengan Alice di balik kacamata hitamnya sambil menyesap minumannya. "Namanya Felix Bimantara, dia adalah CEO di perusahaan Bima grup, perusahaan milik keluarganya. Perusahaannya di bawah naungan perusahaan Johnson, tapi di dalam laporan ini, mereka tidak di kanarkan menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih, hanya dekat namun tidak pernah ada pengakuan dari mereka jika mereka adalah sepasang kekasih," kata Hans yang berbicara di samping Matteo yang masih melihat ke arah mereka. Ya, yang sedari tadi memperhatikan Alice dan Felix adalah Matteo, dia akhirnya penasaran dengan Alice karena pertemuan keduanya. "Apa lagi?" Tanya Matteo. "Di cctv malah Felix terlihat sering bersama adik tiri dari Nona Alice yang bernama Syla," kata Hans yang membuat Matteo memicingskan alisnya, Dia sudah mencari tau semua tentang Alice dan keluarganya, untuk itu dia juga ingin mencari tau siapa kekasih Alice. Matteo tersenyum miring. "Sepertinya ada yang tidak beres dari keluarga mereka terhadap Alice," kata Matteo yang di benarkan oleh Hans. "Cari tau lebih detailnya! Aku ingin tau semuanya tentang Alice, aku yakin dia juga sepertinya menyimpan rencana sesuatu," kata Matteo yang di angguki oleh Hans. "Baik, Tuan," kata Hans. Matteo memutuskan untuk kembali ke kantornya, setelah puas memandangi Alice, ***** Di tempat lain, terlihat Syla yang masih menggerutu, dia benar-benar marah dengan apa yang di katakan Alice tadi, jika selama ini Felix ternyata diam-diam menginginkan tubuh Alice, padahal jika bersamanya, Felix mengatakan sama sekali tidak tergoda dengan Alice, jika berciuman memang Syla mengetahuinya karena itu bagian dari rencana agar Alice percaya dengan Felix, tapi Syla sudah mewanti-wani Felix agar tidak menyentuhnya dengan lebih kecuali hanya berciuman. "Awas saja kau Felix," gumam Syla. "Ada apa Sayang? Kenapa kau terlihat sangat marah?" Tanya Anita yang melihat putrinya pulang dalam keadaan kesak dan marah. "Tadi Alice ke kantor Felix, Ma. Aku mendengarkan perkataan mereka, Alice mengatakan kalau selama ini Felix ternyata menginginkan tubuhnya, dan hari ini Alice siap memberikannya," kata Syla dengan nada yang marah. Anita menghela nafas panjangnya, sebenarnya tidak salah juga jika Felix pasti tergoda dengan Alice karena selain Alice sangat cantik, dia memiliki tubuh yang bagus dan indah, siapapun pasti juga akan tergila-gila dengannya dan ingin merasakan tubuhnya yang sangat sexy. "Itu tidak akan terjadi, Mama sangat tau Alice bagaimana, dia tidak akan menyerahkan mahkotanya kepada pria yang bukan suaminya, jadi kau jangan khawatir" kata Anita. "Tapi masalahnya itu berarti Felix tergoda dengan Alice, dia menginginkan tubuhnya, aku tidak terima ini, Ma," kata Syla yang masih merasa tidak terima. "Felix pria normal, tidak salah jika dia tergoda dengan Alice, bahkan status mereka adalah sepasang kekasih, yang terpenting Alice tidak akan memberikannya, jangan memperpanjang masalah, Syla. Jangan karena kecemburuanmu membuat rencana kita yang bahkan sudah sangat lama menjadi berantakan." Kata Anita yang bukannya membela putrinya tapi malah memarahinya. "Salahmu sendiri, kau sangat gampang tergoda dengan Felix sampai mau-mau saja di ajak tidur terus-terusan dengannya," kata Anita yang membuat Syla semakin kesal. "Felix kekasihku, bahkan aku sudah menjalin hubungan dengan Mnga selama lima tahun, wajar jika kita melakukannya," kata Syla yang tidak mau di salahkan. "Terserah kau saja, yang terpenting jangan sampai kecemburuanmu membuat semuanya berantakan," kata Anita lalu meninggalkan putrinya yang semakin bertambah kesal. "Sialan," umpat Syla. Setelah melihat Alice sudah berada di rumah, Syla menutuskan untuk langsung pergi ke kantor kekasihmya mengingat ini masih jam kantor. Syla dengan marah langsung membuka pintu ruangan Felix dengan kasar yang membuat dia terkejut, Felix menghela nafas panjangnya dan sangat tau apa alasan Syla datang ke sini lagi dalam keadaan marah. "Sayang, tenanglah dulu, jangan marah-marah. Aku akan menjelaskan semuanya," kata Felix yang membuka suaranya, "Jadi selama ini kau diam-diam menginginkan tubuh Alice? Apa tubuhku kurang memuaskan bagimi, hah!" Kata Syula yang jelas saja marah dengan Felix yang sudah menjdi kekasihnya selama hampir lima tahun. "Aku bahkan selalu memenuhi hasratmu kapanpum dan di manapun, jangan sampai kau menghianatiku dengan tidur dengan wanita lain meskipun itu dengan Alice, atau aku akan mengatakan kepada Papa untuk mencabut investasinya yang dia berikan kepada perusahaanmu," kata Syla yang membuat Felix panik sendiri. "Sayang, jangan begitu. Aku hanya berakting saja, aku tidak sungguhan meminta tidur dengan Alice," kata Felix yang membela dirinya. "Baiklah, maafkan aku, aku berjanji tidak akan mengatakan itu kepada Alice, aku hanya mencintaimu," kata Felix. "Kau tidak berbohong kan?" Tanya Syla. "Mana bisa aku berbohong denganmu, kita sudah bersama selama lima tahun, kau bahkan selalu membuatku puas dan senang, aku tidak ingin kehilanganmu dan aku berjanji tidak akan meminta lagi kepada Akice walaupun itu hanya sebuah aktinf, jadi jangan marah ya," bujum Felix yang akhirnya membuat Syla menghela mafas panjangnya dan mengangguk. "Aku sangat mencintaimu, aku sudah memberikan semuanya untukmu, jadi jangan macam-macam lagi," kata Syla dengan manja yang di angguki oleh Felix. "Aku juga sangat mencintaimu," kata Felix lalu melumat bibir kekasihnya ini dengan sedikit kasar, Syla tentu saja langsung membalas ciuman kekasihnya yang selalu membuatnya tidak bisa menolaknya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN