37. Kebimbangan Diah

1118 Kata

Diah membeku sejenak, lalu dengan cepat memalingkan wajahnya. Dia tidak mau Rizky lebih lama melihat wajahnya. "Maaf kalau pertanyaan saya menyinggung kamu, soalnya matamu kelihatan merah dan bengkak," ucap Rizky yang membuat Diah kembali menoleh. “Saya nggak nangis kok, Pak. Cuma kelilipan,” jawab Diah dengan suara serak dan memaksakan senyum. Rizky menghela napas pelan, lalu mencondongkan tubuh sedikit ke depan, nada suaranya kini lebih lembut. "Apa ini ada kaitannya dengan gosip yang menimpa Amara? Apa kamu bersedia menceritakan apa yang menganggu pikiranmu. Kadang, curhat ke orang dewasa juga nggak buruk, lho.” Diah terdiam. Ada pergolakan dalam dadanya, antara ingin meluapkan semua unek-uneknya atau tetap memendam demi menjaga harga diri. Karena biar bagaimanapun juga, Rizky adala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN