Lisa kembali ke ruang kerjanya. Dia langsung meraih gelas minumnya dan menenggak habis air yang ada di dalamnya. Tenggorokannya terasa sangat kering saat dia berada di ruang kerja Sean tadi. Tatapan Sean kepadanya benar-benar membuat dia merasa sangat takut. Dia tidak menyangka, kalau Sean akan menginterogasinya dengan sangat tajam sampai membuat badannya gemetaran. Hampir saja Lisa mengurungkan niatnya bersandiwara di depan Sean, karena dia sudah ketakutan. “b******k! Tu orang dulu di kasih makan apaan sih. Dingin dan nyeremin banget. Gila aja tu orang,” gerutu Lisa sambil menarik napas banyak-banyak karena dia sempat kekurangan oksigen saat di dalam ruangan tadi. “Duh, kira-kira ceritaku tadi masuk akal gak ya? Mereka bakalan percaya gak ya ama cerita aku. Secara kan otak dua orang it