“Oh ya Ell, ada yang harus kamu lakuin sebelum kamu ketemu ama Pak Sean,” ucap Vira sambil menutup koper Ellena. Ellena melihat ke arah Vira sambil melipat handuk yang dia pegang, “Apaan emangnya?” tanya Ellena yang baru saja keluar dari kamar mandi. “Kamu harus pulang ke rumah kamu, Ell. Kamu harus cerita ke ibu kamu tentang keadaan kamu.” Ellena berdiri terdiam mendengar apa yang dikatakan Vira. Dia tidak bergerak dan hanya bisa melihat ke arah Vira. Ellena yang sedari awal sudah berniat mengatakan keadaannya kepada ibunya, kini malah berakhir di losmen murah. Dia belum berani pulang, karena dia takut akan membuat ibunya menangis karena kecewa. Sejak datang ke Surabaya, Ellena hanya berani mengintip keadaan di rumahnya dari jauh. Dia yang selalu melihat wajah cerah tergambar di waja