“Baba, ini Dendi. Calon suami nya Sahda,” ucap nya lirih saat itu, Dendi meneteskan air matanya. Sahda pun melihat kesungguhan yang di tunjukan oleh Dendi, Dendi mengusap pusara milik Abqori lalu menatap wajah Sahda.
“Baba, Dendi datang dengan niat yang sama. Dendi ingin menikahi Sahda, Dendi tetap bersungguh-sungguh akan hal itu.” ucapnya kembali.
Angin bertiup sangat kencang, bahkan matahari pun kembali menunjukkan sinarnya. Dendi menatap langit yang terlihat sangat cerah saat itu, Dendi pun menundukkan kepalanya lalu menyeka air matanya kembali.
“Baba, apakah Baba menerima permintaan Dendi?” tanya Dendi kembali, angin pun kembali bersiul. Tidak ada tanda-tanda akan hujan, melainkan cahaya yang terlihat terang benderang. Dendi tersenyum sembari menatap wajah Sahda, Sahda pun membalas
